SELAMAT DATANG

Ingin mengetahui siapa saya? Ayo, tinggal baca blog saya. Banyak hal yang akan saya bagi disini. Let's fun with me...

Senin, 21 Mei 2012

Tak Jodoh



                “Apaan lagi sih?” kataku tepat setelah benda yang berada ditelinga kananku ini berbunyi.
                “Kok jawabnya kayak gitu sih?” tanya orang disebrang sana sedikit tersinggung dengan ucapanku tadi.
                Aku menghela nafas, mencoba bersabar untuk mengahdapi makhluk satu ini. Dan kuulangi jawabannku dengan bahasa yang lebih halus. “Mau apa Vent?”
                “Aku kangen kamu Vit,” katanya pelan dan lugas tapi masih bisa kudengar. Kangen? Saat-saat kayak gini masih kangen sama gue? Gerutuku dalam hati.
                “Jangan ngaco deh Vent!” aku memprotes ucapannya tadi.
                “Aku nggak ngaco. Aku bener-bener kangen sama kamu dan aku juga masih cinta sama kamu. Sampe kapan kamu nggak percaya sama aku Vit?” jelasnya panjang lebar. Aku tersenyum mendengarnya. Aku bukannya tak percaya dengan dia tapi aku sudah lelah percaya dengannya.
                “Aku tau, nggak usah kamu ulang. Tapi sekarang keadaannya udah berbeda. Kamu udah ada yang punya dan aku nggak mau disebut sebagai perebut pacar orang.” Kataku tak kalah panjang.
                “Tapi kita masih punya waktu. Aku sama dia belum nikah, kita masih bisa ber-,”
                Aku memotong ucapannya. “Enggak Vent!”
                “Kenapa enggak?! Kita sama-sama masih cinta. Jadi nggak ada alesan buat nggak bisa bersatu!” ucapnya dengan emosi yang mulai tak teratur.
                Kamu masih cinta? Batinku bertanya pada diriku sendiri. Dan oke! Aku emang masih cinta sama mantanku yang satu ini. Berpacaran selama 2 tahun dan tiba-tiba putus Cuma gara-gara hal sepele. Dan semua kenangan tak bisa cepat terlupakan, begitu juga perasaanku tak bisa secepat itu berubah. Tapi ini susah! Seperti kataku pada Alvent tadi, dia sudah punya pacar lagi dan gilanya dia masih mendekatiku?
Terdengar Alvent menghembuskan nafasnya, mungkin dia lelah berdebat denganku. “Dulu sama sekarang berbeda Vent. Dulu ya dulu, sekarang ya sekarang.” Kataku.
“Vit please,”
“Vent please,”
“Kalo itu udah maumu aku bakal tururin. Semoga kamu dapet yang lebih baik dari aku. Love you Vit,” ucapnya lalu memutuskan hubungan telpon itu. Singakat tapi menyakitkan. Dan mungkin tadi adalah kata cintanya yang terakhir. Kata cinta yang akan mengakhiri kisah cinta penuh luka kita untuk selamanya.

“Ayo Vita berangkat!” teriak Butet dari luar.
Aku cepat-cepat menghapus air mataku. “Tunggu,” balasku juga dengan berteriak.
Aku membereskan penampilanku dulu didepan kaca. Sebelum berangkat aku melihat boneka panda dikasurku. Boneka indah dari orang terindah. Kusempatkan memeluk boneka itu. Entah kenapa aku ingin memeluknya, lebih tepatnya memeluk pemberinya.
“Vita ayo berangkat!” omel Butet yang sudah berada didalam kamarku. “Dasar, mau berangkat masih aja meluk-meluk beruang,” lanjutnya.
Aku mendengus. “Itu panda Butet bukan beruang.”
“Mau panda mau beruang sama aja. Bilang aja lo kangen sama Alvent jadi lo peluk-peluk bonekanya. Iya kan?” tebak Butet tepat pada sasaran. Dan aku hanya tersenyum malu menanggapinya.
 “Udah ayo berangkat,” Butet manarik tanganku. Aku menurut saja mengikuti Butet dari belakang, sebenarnya aku enggan ikut tapi mau bagaimana lagi.
                Dasar Alvent gila! Hari ini udah mau nikah tapi sejam yang lalu masih bilang cinta sama gue? Dan coba kalo gue mau balikan, malunya kayak apa coba keluarganya. Batinku selama perjalanan menuju gereja tempat Alvent dan pasangannya menikah.

1 komentar:

  1. buat alvent,jangan pernah terlambat dan jangan pernah kamu menyesali telah di permainkan waktu... itu pelajaran hidupku yang sesuai buatkamu... #ngomongsendiri

    BalasHapus